12.12.2008

Saran SMPN 11 yogya

Nama: Drs. SUDARSONO, M.Ed.
Mata Pelajaran yang di ajarkan: MATEMATIKA
E-Mail: sudsono@yahoo.com
Saya dari Mesan 14 Sinduadi, RT.01/31, Mlati, Sleman, DIY dan saya 45 [ P ].
Sekolah saya: SMPN 11 YOGYAKARTA
Di daerah: Jl. HOS Cokroaminoto 127, Tlp.619229, Tegalrejo,Yk
Propinsi: Daerah Istimewa Yogykarta
Homepage sekolah: http://belumada.net, sekarang -> (www.smpn11jogja.blogspot.com)<-
Saran: SMPN 11 yogya adalah salah satu SMP Negeri di Yogya yang berada di pinggir barat. Mayoritas siswanya berasal dari keluarga kurang mampu sehingga hasil belajar (mutunya) masih jauh dibanding SMP Negeri lainnya, walaupun hampir semua gurunya berpendidikan S1.

Untuk bisa meningkatkan mutu diperlukan kerjasama dan disiplin yang tinggi dari semua pihak untuk peduli terhadap SMP 11. Kepala sekolah harus tegas dan Bijaksana, segera menindak jika ada guru atau siswa yang melanggar disiplin. Para guru dan TU, harus bertanggung jawab terhadap tugasnya, Para siswa harus menggunakan waktunya untuk membaca buku, belajar diskusi ilmiah yang bermanfaat. Saya yakin dan percaya bahwa SMP 11 dikemudian hari akan lebih baik mutunya. Amin. (05/01/05)

Read More..

12.07.2008

KENDATI MENDUKUNG PERATURAN TENTANG SERAGAM; Sekolah Khawatir Kesulitan Lakukan Kontrol Terhadap Siswa

YOGYA(KR)- Kendati peraturan tentang seragam sekolah (batik dan identitas pelajar Kota Yogya) sempat menimbulkan kekhawatiran dari sekolah. Karena mereka khawatir jadi kesulitan untuk melakukan kontrol terhadap peserta didik yang jumlahnya cukup banyak. Namun sejumlah SMP dan SMA di Yogyakarta menyambut baik adanya peraturan tersebut. Bahkan sebagai bentuk keseriusan sudah ada yang mulai menyosialisasikan pada guru, komite dan perwakilan siswa. Hal itu dikemukakan oleh beberapa sekolah yang ditemui KR secara terpisah, Rabu (4/6). Kepala Sekolah SMP 11 Yogyakarta Drs Sardiyanto mengatakan, penggunaan seragam batik setiap hari Jumat bagi siswa kelas 1 selain bisa menyatukan para pelajar juga bisa melestarikan budaya lokal yang ada di Yogyakarta. Walaupun dalam praktik dirinya tidak memungkiri banyak siswa SMP yang belum memiliki pakaian batik. Kendati demikian pihaknya belum ada rencana untuk mengkoordinir pembelian seragam batik lewat sekolah. Kebijakan itu diambil, dengan harapan orang tua tidak merasa terbebani.
”Sesuai dengan aturan yang ada sekolah tidak mempunyai hak untuk menentukan motif atau model batik yang akan digunakan. Memang dengan pakaian batik dan tidak ada identitas sekolah kami jadi kesulitan untuk melakukan kontrol, apalagi jika jumlah siswanya mencapai ribuan,” jelasnya. Seraya menambahkan, tapi karena tujuannya untuk persatuan dan melestarikan budaya lokal, pihaknya akan berusaha melaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Terpisah Kepala Sekolah SMAN 8 Yogyakarta Drs Maryana MM mengaku tidak keberatan dengan adanya peraturan seragam sekolah yang tidak mencantumkan identitas khusus sekolah. Menurutnya keputusan itu diambil untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti tawuran dan sebagainya.
”Konsekuensinya, tidak adanya identitas sekolah itu bisa menghilangkan kebanggaan siswa terhadap almamater,” katanya.
Maryana menambahkan, pada hari Jumat, siswa menggunakan kemeja / blus batik bebas tiap individu dengan bagian bawah polos. Sedangkan pada hari Sabtu mereka diperbolehkan menggunakan pakaian bebas asal polos. Sebagai UPT Drs Maryana menyatakan akan berusaha melaksanakan aturan itu dengan sebaik-baiknya. Dengan catatan kalau ada masalah akan ada evaluasi.
”Tanpa seragam memang akan menyulitkan kontrol terhadap siswa, apalagi untuk sekolah yang siswanya sampai ribuan. Selain itu dari sisi keamanan parkir kendaraan, juga bisa menyulitkan karena umumnya sekolah tidak menggunakan karcis parkir,” tambahnya.
Menurut Maryana nantinya memang akan jadi gayeng karena masing-masing siswa akan mengenakan pakaian sesuai dengan selera dan kemampuannya. Sekolah sudah membagikan copy-an Perwal tentang seragam itu ke semua guru, komite, OSIS dan perwakilan siswa, karena nantinya pembuatan tata tertib sekolah akan mengacu pada perwal.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Drs Syamsuri MM mengemukakan mulai tahun ajaran baru besok setiap hari Jumat siswa kelas 1 menggunakan pakaian seragam batik. Hal ini dimulai dari SMP/SMA Negeri.
”Jika swasta ingin ikut, silakan. Ini bukan seragam jadi tidak ada kewajiban membeli. Yang sudah punya boleh digunakan,” katanya.
Tujuan penggunaan seragam batik ini untuk melestarikan budaya Yogyakarta. Ditegaskan, tidak ada tujuan khusus apalagi muatan politis dalam pemberlakuan kebijakan ini. Penggunaan batik di sekolah untuk mengenalkan generasi muda akan budaya Yogyakarta yang kini mulai luntur.
Selain siswa menurut Syamsuri para guru dan kepala sekolah juga mengenakan seragam batik. Langkah ini sudah disosialisasi-kan ke sekolah, siswa dan masyarakat. Tanggapan mereka cukup antusias.
”Sekolah tidak boleh memaksa harus beli di sekolah, silakan beli sendiri atau menggunakan yang ada di rumah. Ini bukan seragam sehingga tidak ada ketentuan warna, bentuk atau mode,” imbuhnya.
Sedangkan terkait atribut sekolah Pemkot Yogyakarta akan menggunakan identitas pelajar Kota Yogyakarta bukan identitas khusus masing-masing sekolah. Hal ini merupakan bentuk kebersamaan antar pelajar. Selain itu, juga untuk mengantisipasi hal-hal negatif, seperti tawuran dan perkelahian antar sekolah.

Read More..

12.06.2008

Pengprov PABBSI Minta Tambahan Kuota

JOGJA-Pengprov PABBSI DIY saat ini tengah berupaya agar kuota atlte angkat besi yang diberikan kepada DIY dalam Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) 2009 yang akan digelar 20-31 Oktober 2009 mendatang ditambah. Saat ini DIY hanya mendapatkan kuota 4 atlet dari 6 kelas perlombaan. (Siswa SMP 11 YK di Bernas.co.id)
"Kami sedang mengupayakan ke Dinas Pendidikan agar kuota atlet angkat besi DIY ditambah dari empat menjadi enam. Bukankah kita menajadi tuan rumah," ucap Ketua Umum PABBSI DIY Agus Henry Susanto kepada Bernas Jogja, Minggu kemarin.
Agus juga mengatakan, selain mengusulkan jumlah atlet menjadi 6, pihaknya juga meminta kepada dinas agar bisa mendaftarkan 10 atlet masuk dalam pelatda, sehingga tim angkat besi DIY punya cadangan atlet.

Sementara itu, meski sampai saat ini Agus Henry belum menyebutkan nama-nama atlet angkat besi yang akan mewakili tim POPNAS DIY, pihaknya telah menunjuk nama pelatih dan manajer tim, yakni sebagai pelatih Sulasmi dan Sugianto, sedangkan selaku manajer adalah Heri Setiawan.
Sedangkan untuk nama-nama atlet, setidaknya sudah kelihatan beberapa kandidat yang akan mewakili DIY dalam POPNAS 2009 mendatang. Mereka antara lain Singgih Arbiyanto, juara Kelas 50 Kg POPDA DIY 2009 yang merupakan siswa SMP Proklamasi 45 Sleman, Heru Prasetyo (Juara Kelas 56 Kg dari SMPN 1 Gamping SLeman), Yogi Septianto (Juara Kelas 69 Kg dari SMA Santo Mikael SLeman), Muh Arief Setiawan (Juara Kelas 77 Kg dari SMPN 11 Jogja), Indra Setiawan (Juara Kelas 62 Kg dari SMA Muh 3 Jogja), serta Anton Prabowo (Juara Kelas 84 Kg dari SMA Muh Moyudan Sleman).
Nama-nama atlet tersebut adalah juara angkat besi dalam POPDA DIY yang berlangsung belum lama ini di Hall Victory di Jalan Vetaran 19-23 Jogja. Event tersebut sekaligus sebagai ajang seleksi bagi atlet-atlet yang akan mewakili DIY di POPNAS 2009 yang akan dipusatkan di DIY. (jit)

Read More..

12.05.2008

Ekstrakurikuler

Kegiatan Ektrakurikuler Siswa :

1. MTQ
2. Bulutangkis
3. Sepakbola
4. Bola Volly
5. Basket

6. Komputer Engineering
7. Seni Tari
8. Seni Musik
9. Seni Rupa
10. Taekwondo
11. Karate
12. PMR

Read More..

Fasilitas Sekolah

Fasilitas yang tersedia guna menunjang proses belajar mengajar di SMP Negeri 11 Yogyakarta terdiri dari :

§ Gedung Sekolah yang memenuhi syarat
§ Perlengkapan untuk proses belajar mengajar sudah memadai
§ Tenaga pengajar sudah banyak berpengalaman
dan sangat memperhatikan anak didik
§ Jaringan Internet

§ Ruang UKS
§ Ruang Tari
§ Ruang Musik
§ Perpustakaan
§ Lapangan Bulutangkis
§ Lapangan Basket
§ Ruang Laboratorium IPA
§ Laboratorium Komputer
§ Tempat ibadah
§ Parkir mobil, motor dan sepeda yang luas.
§ Kantin

Read More..

Visi dan Misi

1. Visi Sekolah
Menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan dalam berprestasi berdasarkan
iman dan taqwa dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Memiliki NEM rata-rata naik dari tahun ke tahun
b. Berprestasi di bidang olahraga
c. Berprestasi di bidang kesenian
d. Berprestasi di bidang aktivitas dan aplikasi keagamaan


2. Misi Sekolah

a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
b. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya
sehingga dapat dikembangkan secara lebih optimal
c. Mempersiapkan, meningkatkan dan mengintensifkan pembinaan olahraga
d. Mempersiapkan, meningkatkan dan mengintensifkan pembinaan
kesenian
e. Menimbulkan kesadaran siswa untuk menghayati ajaran agama dan mengamalkan dalam kehidupan masyarakat.

Read More..

12.01.2008

Mencegah Virus Tanpa Anti-Virus

Makin maraknya (baca:hebatnya) virus-virus lokal yang terkadang terlambat dikenali anti-virus telah menjadi momok bagi pengguna sistem operasi Windows. Windows masih merupakan sistem operasi yang menguasai pasaran desktop, baik yang digunakan secara legal maupun ilegal. Masuknya virus-virus lokal lebih diperparah dengan kurang update-nya anti-virus dan kurangnya pengetahuan tentang core (baca:dasar) Windows itu sendiri. Namun bisakah kita meminimalisir peluang terinfeksinya komputer kita dengan virus-virus ini tanpa menggunakan anti-virus?
Download artikel lengkap

Read More..

11.28.2008

Foto Alumni

Nama : Novita Puspa Anindya, Angkatan : 2007

Nama : Pithecantropus Gayus Paleojavanicus, Angkatan : ?

Nama : Ariyo, Angkatan : 1991

Nama : Novita Puspa, Angkatan : 2007

Nama : Dwi Budi Oktarina , Angkatan : 1997

Nama : Gunawan Mungkasi, Angkatan : 1994

Nama : Bian, Angkatan : 2005

Nama : Ajeng Nawang Wulan, Angkatan : ?

Read More..

10.14.2008

DAMPAK KETERBATASAN SDM PROFESIONAL, LAPORAN TERLAMBAT; Dana BOS Cair Digunakan untuk Mengganti Dana Talangan

YOGYA(KR) - Kebijakan pemerintah yang melarang sekolah untuk memungut biaya pendidikan pada awal tahun ajaran baru menjadikan mereka menggunakan dana talangan guna mencukupi biaya operasional. Akibatnya pada saat Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk periode Juli sampai September cair langsung digunakan untuk membayar utang. Kebijakan untuk menggunakan dana talangan itu diambil dengan harapan proses pembelajaran bisa berjalan seperti target yang sudah ditentukan.

Hal itu dikemukakan oleh Kepala SDN Badran Hj Zukhriyah BA yang didampingi Bendahara sekolah Sofiatun SPdI saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (13/10).Sofiatun mengatakan, pencairan dana BOS untuk periode Juli sampai September di SDN Badran mengalami sedikit keterlambatan. Karena pihak sekolah baru menerima dana tersebut (BOS) pada 22 September 2008. Konsekuensinya untuk mencukupi biaya operasional yang dibutuhkan, sekolah terpaksa menggunakan uang dari koperasi dan dana sosial.
"Sebenarnya kalau pencairan dana BOS terlambat sekolah pinggiran seperti kami agak kerepotan. Bagaimana tidak repot jika untuk honor guru, kesiswaan, membeli alat tulis, buku dll sekolah sangat tergantung dari dana BOS. Untungnya sejak jauh-jauh hari sekolah sudah melakukan antisipasi, sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran di kelas," kata Sofiatun.
Ditambahkannya, meski jumlahnya tidak terlalu besar, tapi bagi sekolah pinggiran seperti SDN Badran dana BOS sangat berarti untuk mencukupi biaya operasional sekolah. Hal itu dikarenakan sebagian besar siswanya berasal dari kalangan yang secara sosial ekonomi tergolong kurang mampu. Mengingat keberadaan BOS yang sangat penting bagi proses pendidikan sekolah sangat berharap agar pencairannya bisa dilakukan secara tepat waktu. Dengan begitu selain tidak perlu mencari dana talangan pelaporan bisa lebih cepat dilakukan.
"Terus terang karena di sekolah kami tidak ada Tata Usaha secara otomatis pelaporan tentang BOS langsung dihandel oleh guru. Padahal dalam membuat laporan tidak hanya dituntut cepat tapi juga ketelitian, kendati demikian kami selalu berusaha untuk tepat waktu," terangnya.
Komentar serupa juga diungkapkan oleh Kepala SMPN 11 Yogyakarta Drs Sardiyanto yang didampingi Bendahara BOS Nur Wahyumiati. Menurut mereka untuk mencukupi biaya operasional sekolah yang dikarenakan keterlambatan pencairan dana BOS pihaknya sepakat menggunakan dana saldo yang masih tersisa. Namun karena jumlahnya tidak terlalu besar secara otomatis sekolah dituntut lebih cermat.
"Mungkin untuk perlengkapan sarana prasarana bisa ditunda bulan berikutnya. Tapi untuk honorarium GTT/PTT, membeli buku pelajaran serta beberapa kebutuhan yang lain (rekening listrik dan telepon) tidak mungkin ditunda. Untungnya tahun kemarin masih ada saldo jadi tidak perlu mencari pinjaman atau menggunakan dana pribadi," paparnya.
Lebih lanjut Nur menjelaskan, jumlah penerima dana BOS di SMPN 11 Yogya ada 431 siswa. Masing-masing siswa mendapat dana sebesar Rp 29.500 yang dibagikan setiap 3 bulan sekali. Sesuai dengan kesepakatan bersama dana tersebut digunakan untuk membeli buku dan biaya pendidikan yang lain dengan harapan beban peserta didik jadi lebih ringan.
"Sebenarnya pihak sekolah sudah bekerja keras agar laporan dana BOS bisa dikumpulkan secara tepat waktu. Tapi dalam praktiknya masih mengalami berbagai hambatan karena belum ada tenaga profesional yang secara khusus menangani dana BOS," tandasnya.

Read More..

8.28.2008

Siswi Yang Kompak

Novita and Friends

Read More..

Adik Adik Penuh Semangat



Dedi dkk (Nasyid Awallun)

Read More..

8.07.2008

Butuh Kecermatan, Penyusunan RAPBS di Sekolah Belum Final

YOGYA (KR) - Kendati proses pembelajaran pada tahun ajaran 2008/2009 sudah berlangsung satu bulan lebih, tapi masih ada beberapa sekolah yang mengalami kesulitan menyusun Rancangan Anggaran Pendidikan Belanja Sekolah (RAPBS).

Adanya peraturan walikota (Perwal) yang baru menjadikan sekolah harus hati-hati dalam membuat kebijakan karena perlu sharing dengan berbagai pihak. Termasuk dalam menentukan besar kecilnya uang bulanan, biaya les serta berbagai kebutuhan sekolah yang lain. Kebijakan itu diambil dengan harapan tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Demikian dikatakan oleh beberapa Kepala Sekolah di Yogyakarta yang ditemui KR secara terpisah, Rabu (6/8). Kepala SMPN 11 Yogya Drs Sardiyanto mengatakan,
sampai dengan awal Agustus 2008 penyusunan RAPBS di sekolahnya belum final. Pasalnya untuk menyusun RAPBS sekolah tidak hanya dituntut teliti, tapi juga mempertimbangkan aspirasi dari orangtua. Misalnya dalam soal heregistrasi dan iuran bulanan sampai saat ini belum ada kesepakatan.
“Terus terang sampai saat ini kami masih bingung untuk mencantumkan heregistrasi atau tidak. Sebab tahun-tahun sebelumnya uang heregistrasi ditarik sebelum siswa masuk sekolah tidak seperti sekarang pelajaran sudah 1 bulan baru dibahas. Begitu juga besar kecilnya iuran bulanan. Supaya tidak ada pihak yang merasa dirugikan dalam waktu dekat kami berencana mengadakan musyawarah bersama komite dan orangtua,” kata Sardiyanto pada KR.
Lebih lanjut Sardiyanto menambahkan, pada prinsipnya untuk masalah pembelian seragam di SMPN 11 relatif tidak ada masalah, karena diserahkan sepenuhnya pada orangtua. Konsekuensinya jika ada siswa yang atributnya belum lengkap atau masih memakai pakaian merah putih (seragam SD) sekolah harus memberikan toleransi. Begitu juga untuk pakaian batik, model dan motifnya diserahkan sepenuhnya pada orangtua. Dengan adanya dispensasi tersebut sekolah berharap kegiatan pembelajaran di SMPN 11 bisa lebih kondusif dan lancar. “Rencananya untuk tambahan pelajaran (les) akan kami masukkan dalam RAPBS tentunya setelah dilakukan musyawarah terlebih dahulu dengan komite dan orangtua. Sebab kami khawatir jika tidak ada les di sekolah, siswa harus ikut bimbingan di luar, padahal kemampuan ekonomi mereka cukup beragam. Tahun lalu ada les di sekolah saja masih ada siswa yang tidak lulus, bagaimana kalau tidak ada les,” terang Sardiyanto pasrah.
Terpisah Kepala SMPN 4 Yogya Jazulianto SPd mengungkapkan saat ini pihaknya baru melakukan penyusunan RAPBS. Dengan Perwal yang baru ini ia harus ekstra hati-hati bahkan sharing dengan sejumlah pihak. Sebab dengan Perwal baru ini menggunakan format baru sehingga butuh pencermatan.
“RAPBS kali ini berbeda dari sebelumnya karena itu kami harus berhati-hati. Kami masih melakukan pencermatan mana yang menjadi prioritas. Tapi yang terpenting dan masuk dalam RAPBS adalah upaya untuk pengembangan sekolah dan peningkatan kualitas, misalnya kursus Bahasa Inggris dan persiapan Unas dan penambahan materi untuk kelas IX,” ucapnya.
Dikatakannya, dinas tidak memberikan batas waktu dalam menyusun RAPBS hanya saja sekolah diberi kesempatan untuk menyusun dengan cermat dan teliti. Jangan sampai RAPBS ini memberatkan sejumlah pihak, baik sekolah sendiri maupun orangtua siswa. Ia juga tidak segan-segan untuk sharing dengan sekolah lain terkait standar RAPBS dengan tetap memerhatikan kebutuhan sekolah. “Sebenarnya bukan kesulitan tapi karena menggunakan Perwal baru maka kami harus lebih cermat,” ungkap Jazulianto.
Sementara itu untuk seragam sekolah ia menyerahkan sepenuhnya kepada wali murid sebab sekolah tidak melakukan pengadaan seragam. Namun jika orangtua kesulitan bisa dilayani di koperasi. Dalam hal seragam, pihak sekolah fleksibel dan tidak memaksa sehingga orangtua bebas untuk menentukan apakah mau membeli sendiri atau lewat koperasi.

Read More..

7.03.2008

CASIS TERLAMBAT TERIMA IJAZAH; Sekolah Beri Dispensasi Pendaftaran

YOGYA (KR) - Sejumlah sekolah di Kota Yogyakarta memberlakukan dispensasi bagi calon siswa baru yang hendak mendaftar ke jenjang sekolah lebih tinggi. Dispensasi tersebut diberikan bagi calon siswa baru yang belum memperoleh ijazah. Konsekuensinya siswa yang bersangkutan harus bisa menunjukkan surat keterangan lulus dari sekolah. Demikian keterangan dari beberapa kepala sekolah yang dihimpun KR Rabu (2/7).Kepala SMAN 4 Yogya, Drs Suradi MPd mengatakan, untuk bisa mendaftar di sekolahnya siswa baru diminta menunjukkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) asli yang berisi daftar nilai hasil Unas. Karena belum ada petunjuk solusinya dari Dinas Pendidikan terkait dengan lulusan SMP yang belum mendapat SKHUN.

“Paling tidak harus ada surat keterangan asli dari sekolah yang meluluskannya,” kata Suradi.
Belum adanya petunjuk pemecahan masalah itu menurutnya karena kejadian yang tidak terduga. Tidak diperhitungkan sebelumnya. Tetapi sebetulnya pada ijazah juga ada nilai hasil Unas selain nilai dari ujian sekolah. Nilai hasil Unas yang tercantum pada ijazah harus sama dengan nilai hasil Unas yang ada pada SKHUN. Surat keterangan asli dari sekolah yang meluluskan dimaksudkan untuk menghindari penyalahgunaan SKHUN.
“Membuat surat seperti itu tidak lama, di SMP ada petugas administrasi yang bisa mengerjakan,” tambah Suradi.
Terkait dengan penerimaan siswa baru tahun ini, SMAN 4 berencana menerima siswa untuk 6 kelas yang masing-masing kelas terdiri dari 36 siswa. Pendaftaran dimulai dilakukan tanggal 3-5 Juli 2008.
Komentar serupa juga diungkapkan oleh Kepala SMP 11 Yogya Drs Sardiyanto. Menurutnya dalam pendaftaran peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2008/2009 calon siswa (Casis) baru diminta menunjukkan SKHUN asli dan yang telah dilegalisir, kartu keluargai(C1) serta beberapa persyaratan yang lain. Namun jika dalam praktiknya ada peserta didik yang belum bisa menunjukkan SKHUN asli pihaknya berencana memberikan dispensasi. Dengan catatan casis bisa menunjukkan keterangan dari sekolah asal.
“Sebagai pelaksana di lapangan saya akan berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Termasuk memberikan dispensasi bagi mereka yang belum mendapatkan SKHUN, dengan catatan ada surat keterangan dari sekolah asal. Dengan adanya kebijakan tersebut pihaknya berharap terjadinya penyalahgunaan SKHUN bisa dihindari,” katanya.
Lebih lanjut Sardiyanto menambahkan, SKHUN di SMP 11 Yogya baru dibagikan kemarin, karena masih ada beberapa siswa yang melakukan cap tiga jari. Meski pembagian SKHUN cukup mepet dengan waktu pendaftaran dirinya optimis tidak akan menyulitkan para lulusan. Pasalnya selain waktu pendaftaran cukup panjang, berdasarkan pengalaman yang ada pada hari pertama casis baru sekadar mencari informasi belum memasukkan formulir.
“Meski perkembangan nilai bisa dipantau lewat internet, alangkah baiknya jika orangtua tetap selektif dalam menentukan pilihan sekolah. Sebab jika mereka tidak cermat, bisa-bisa nilai bagus tidak mendapat sekolah negeri,” terangnya.
Terpisah Kepala SMA N 6 Yogya, Drs Rubiyanto mengutarakan, pembagian ijazah dilakukan Senin (30/6) lalu. Meski begitu, dari 8 kelas, masih ada sekitar satu kelas yang belum mengambil ijazah tersebut. Hal ini dikarenakan siswa belum memenuhi syarat administrasi dan bebas perpustakaan.
“Ijazah sudah dibagikan,” kata Rubiyanto. Menurut dia, pembagian ijazah tahun ini memang sedikit mengalami keterlambatan dibandingkan dengan tahun lalu. Kondisi ini disebabkan oleh pembagian dan pengadaan blangko ijazah dari Dinas Pendidikan yang sudah terlambat.
Meskipun pembagian ijazah mengalami keterlambatan, namum pihak SMA N 6 Yogya sudah melakukan antisipasi agar kebutuhan siswa untuk mendaftar ke perguruan tinggi tidak terhambat dengan menerbitkan surat keterangan lulus. “Kebutuhan siswa tetap diprioritaskan,” ujar Rubiyanto.
Humas SMAN 6 Yogya Drs Suhadi Mudjono mengutarakan, bagi calon siswa yang hendak mendaftar namun ijazahnya belum keluar akan tetap dilayani dengan catatan membawa surat keterangan yang bisa dipertanggungjawabkan.

Read More..

7.01.2008

Akses Internet, PC Kena Virus. Kok Bisa???

Akses internet artinya kita bertukar informasi dengan dunia luar karena setiap kita browsing, kita akan mengirimkan request ke webserver. Kemudian webserver akan mengirimkan hasil dari request yang kita minta. Saat ini virus dapat menyebar melalui content dari suatu website dan tanpa sadari malware seperti spyware dan trojan akan masuk ke PC.

Spyware dan trojan ini yang membuka celah (backdoor) sehingga virus lain dapat dengan mudah masuk ke PC kita Apalagi jika kita menggunakan aplikasi yang bersifat freeware dan shareware kemungkinan untuk terserang virus akan sangat besar jika di dalam PC kita pada saat kita melakukan browsing tidak dilengkapi dengan tools security yang dapat menghindarkan dari virus dan serangan yang lain.

Disaran menggunakan tools security seperti Internet Security yang sudah mencakup perlindungan terhadap anti-spyware, anti-trojan, serta anti-rootkit. Akan lebih baik jika dalam 1 komponen anti-virus selain mempunyai perlindungan seperti diatas juga harus memiliki personal firewall, aplikasi control dan parental control.

Read More..
Template by : kendhin x-template.blogspot.com