12.12.2008

Saran SMPN 11 yogya

Nama: Drs. SUDARSONO, M.Ed.
Mata Pelajaran yang di ajarkan: MATEMATIKA
E-Mail: sudsono@yahoo.com
Saya dari Mesan 14 Sinduadi, RT.01/31, Mlati, Sleman, DIY dan saya 45 [ P ].
Sekolah saya: SMPN 11 YOGYAKARTA
Di daerah: Jl. HOS Cokroaminoto 127, Tlp.619229, Tegalrejo,Yk
Propinsi: Daerah Istimewa Yogykarta
Homepage sekolah: http://belumada.net, sekarang -> (www.smpn11jogja.blogspot.com)<-
Saran: SMPN 11 yogya adalah salah satu SMP Negeri di Yogya yang berada di pinggir barat. Mayoritas siswanya berasal dari keluarga kurang mampu sehingga hasil belajar (mutunya) masih jauh dibanding SMP Negeri lainnya, walaupun hampir semua gurunya berpendidikan S1.

Untuk bisa meningkatkan mutu diperlukan kerjasama dan disiplin yang tinggi dari semua pihak untuk peduli terhadap SMP 11. Kepala sekolah harus tegas dan Bijaksana, segera menindak jika ada guru atau siswa yang melanggar disiplin. Para guru dan TU, harus bertanggung jawab terhadap tugasnya, Para siswa harus menggunakan waktunya untuk membaca buku, belajar diskusi ilmiah yang bermanfaat. Saya yakin dan percaya bahwa SMP 11 dikemudian hari akan lebih baik mutunya. Amin. (05/01/05)

Read More..

12.07.2008

KENDATI MENDUKUNG PERATURAN TENTANG SERAGAM; Sekolah Khawatir Kesulitan Lakukan Kontrol Terhadap Siswa

YOGYA(KR)- Kendati peraturan tentang seragam sekolah (batik dan identitas pelajar Kota Yogya) sempat menimbulkan kekhawatiran dari sekolah. Karena mereka khawatir jadi kesulitan untuk melakukan kontrol terhadap peserta didik yang jumlahnya cukup banyak. Namun sejumlah SMP dan SMA di Yogyakarta menyambut baik adanya peraturan tersebut. Bahkan sebagai bentuk keseriusan sudah ada yang mulai menyosialisasikan pada guru, komite dan perwakilan siswa. Hal itu dikemukakan oleh beberapa sekolah yang ditemui KR secara terpisah, Rabu (4/6). Kepala Sekolah SMP 11 Yogyakarta Drs Sardiyanto mengatakan, penggunaan seragam batik setiap hari Jumat bagi siswa kelas 1 selain bisa menyatukan para pelajar juga bisa melestarikan budaya lokal yang ada di Yogyakarta. Walaupun dalam praktik dirinya tidak memungkiri banyak siswa SMP yang belum memiliki pakaian batik. Kendati demikian pihaknya belum ada rencana untuk mengkoordinir pembelian seragam batik lewat sekolah. Kebijakan itu diambil, dengan harapan orang tua tidak merasa terbebani.
”Sesuai dengan aturan yang ada sekolah tidak mempunyai hak untuk menentukan motif atau model batik yang akan digunakan. Memang dengan pakaian batik dan tidak ada identitas sekolah kami jadi kesulitan untuk melakukan kontrol, apalagi jika jumlah siswanya mencapai ribuan,” jelasnya. Seraya menambahkan, tapi karena tujuannya untuk persatuan dan melestarikan budaya lokal, pihaknya akan berusaha melaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Terpisah Kepala Sekolah SMAN 8 Yogyakarta Drs Maryana MM mengaku tidak keberatan dengan adanya peraturan seragam sekolah yang tidak mencantumkan identitas khusus sekolah. Menurutnya keputusan itu diambil untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti tawuran dan sebagainya.
”Konsekuensinya, tidak adanya identitas sekolah itu bisa menghilangkan kebanggaan siswa terhadap almamater,” katanya.
Maryana menambahkan, pada hari Jumat, siswa menggunakan kemeja / blus batik bebas tiap individu dengan bagian bawah polos. Sedangkan pada hari Sabtu mereka diperbolehkan menggunakan pakaian bebas asal polos. Sebagai UPT Drs Maryana menyatakan akan berusaha melaksanakan aturan itu dengan sebaik-baiknya. Dengan catatan kalau ada masalah akan ada evaluasi.
”Tanpa seragam memang akan menyulitkan kontrol terhadap siswa, apalagi untuk sekolah yang siswanya sampai ribuan. Selain itu dari sisi keamanan parkir kendaraan, juga bisa menyulitkan karena umumnya sekolah tidak menggunakan karcis parkir,” tambahnya.
Menurut Maryana nantinya memang akan jadi gayeng karena masing-masing siswa akan mengenakan pakaian sesuai dengan selera dan kemampuannya. Sekolah sudah membagikan copy-an Perwal tentang seragam itu ke semua guru, komite, OSIS dan perwakilan siswa, karena nantinya pembuatan tata tertib sekolah akan mengacu pada perwal.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Drs Syamsuri MM mengemukakan mulai tahun ajaran baru besok setiap hari Jumat siswa kelas 1 menggunakan pakaian seragam batik. Hal ini dimulai dari SMP/SMA Negeri.
”Jika swasta ingin ikut, silakan. Ini bukan seragam jadi tidak ada kewajiban membeli. Yang sudah punya boleh digunakan,” katanya.
Tujuan penggunaan seragam batik ini untuk melestarikan budaya Yogyakarta. Ditegaskan, tidak ada tujuan khusus apalagi muatan politis dalam pemberlakuan kebijakan ini. Penggunaan batik di sekolah untuk mengenalkan generasi muda akan budaya Yogyakarta yang kini mulai luntur.
Selain siswa menurut Syamsuri para guru dan kepala sekolah juga mengenakan seragam batik. Langkah ini sudah disosialisasi-kan ke sekolah, siswa dan masyarakat. Tanggapan mereka cukup antusias.
”Sekolah tidak boleh memaksa harus beli di sekolah, silakan beli sendiri atau menggunakan yang ada di rumah. Ini bukan seragam sehingga tidak ada ketentuan warna, bentuk atau mode,” imbuhnya.
Sedangkan terkait atribut sekolah Pemkot Yogyakarta akan menggunakan identitas pelajar Kota Yogyakarta bukan identitas khusus masing-masing sekolah. Hal ini merupakan bentuk kebersamaan antar pelajar. Selain itu, juga untuk mengantisipasi hal-hal negatif, seperti tawuran dan perkelahian antar sekolah.

Read More..

12.06.2008

Pengprov PABBSI Minta Tambahan Kuota

JOGJA-Pengprov PABBSI DIY saat ini tengah berupaya agar kuota atlte angkat besi yang diberikan kepada DIY dalam Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) 2009 yang akan digelar 20-31 Oktober 2009 mendatang ditambah. Saat ini DIY hanya mendapatkan kuota 4 atlet dari 6 kelas perlombaan. (Siswa SMP 11 YK di Bernas.co.id)
"Kami sedang mengupayakan ke Dinas Pendidikan agar kuota atlet angkat besi DIY ditambah dari empat menjadi enam. Bukankah kita menajadi tuan rumah," ucap Ketua Umum PABBSI DIY Agus Henry Susanto kepada Bernas Jogja, Minggu kemarin.
Agus juga mengatakan, selain mengusulkan jumlah atlet menjadi 6, pihaknya juga meminta kepada dinas agar bisa mendaftarkan 10 atlet masuk dalam pelatda, sehingga tim angkat besi DIY punya cadangan atlet.

Sementara itu, meski sampai saat ini Agus Henry belum menyebutkan nama-nama atlet angkat besi yang akan mewakili tim POPNAS DIY, pihaknya telah menunjuk nama pelatih dan manajer tim, yakni sebagai pelatih Sulasmi dan Sugianto, sedangkan selaku manajer adalah Heri Setiawan.
Sedangkan untuk nama-nama atlet, setidaknya sudah kelihatan beberapa kandidat yang akan mewakili DIY dalam POPNAS 2009 mendatang. Mereka antara lain Singgih Arbiyanto, juara Kelas 50 Kg POPDA DIY 2009 yang merupakan siswa SMP Proklamasi 45 Sleman, Heru Prasetyo (Juara Kelas 56 Kg dari SMPN 1 Gamping SLeman), Yogi Septianto (Juara Kelas 69 Kg dari SMA Santo Mikael SLeman), Muh Arief Setiawan (Juara Kelas 77 Kg dari SMPN 11 Jogja), Indra Setiawan (Juara Kelas 62 Kg dari SMA Muh 3 Jogja), serta Anton Prabowo (Juara Kelas 84 Kg dari SMA Muh Moyudan Sleman).
Nama-nama atlet tersebut adalah juara angkat besi dalam POPDA DIY yang berlangsung belum lama ini di Hall Victory di Jalan Vetaran 19-23 Jogja. Event tersebut sekaligus sebagai ajang seleksi bagi atlet-atlet yang akan mewakili DIY di POPNAS 2009 yang akan dipusatkan di DIY. (jit)

Read More..

12.05.2008

Ekstrakurikuler

Kegiatan Ektrakurikuler Siswa :

1. MTQ
2. Bulutangkis
3. Sepakbola
4. Bola Volly
5. Basket

6. Komputer Engineering
7. Seni Tari
8. Seni Musik
9. Seni Rupa
10. Taekwondo
11. Karate
12. PMR

Read More..

Fasilitas Sekolah

Fasilitas yang tersedia guna menunjang proses belajar mengajar di SMP Negeri 11 Yogyakarta terdiri dari :

§ Gedung Sekolah yang memenuhi syarat
§ Perlengkapan untuk proses belajar mengajar sudah memadai
§ Tenaga pengajar sudah banyak berpengalaman
dan sangat memperhatikan anak didik
§ Jaringan Internet

§ Ruang UKS
§ Ruang Tari
§ Ruang Musik
§ Perpustakaan
§ Lapangan Bulutangkis
§ Lapangan Basket
§ Ruang Laboratorium IPA
§ Laboratorium Komputer
§ Tempat ibadah
§ Parkir mobil, motor dan sepeda yang luas.
§ Kantin

Read More..

Visi dan Misi

1. Visi Sekolah
Menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan dalam berprestasi berdasarkan
iman dan taqwa dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Memiliki NEM rata-rata naik dari tahun ke tahun
b. Berprestasi di bidang olahraga
c. Berprestasi di bidang kesenian
d. Berprestasi di bidang aktivitas dan aplikasi keagamaan


2. Misi Sekolah

a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
b. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya
sehingga dapat dikembangkan secara lebih optimal
c. Mempersiapkan, meningkatkan dan mengintensifkan pembinaan olahraga
d. Mempersiapkan, meningkatkan dan mengintensifkan pembinaan
kesenian
e. Menimbulkan kesadaran siswa untuk menghayati ajaran agama dan mengamalkan dalam kehidupan masyarakat.

Read More..

12.01.2008

Mencegah Virus Tanpa Anti-Virus

Makin maraknya (baca:hebatnya) virus-virus lokal yang terkadang terlambat dikenali anti-virus telah menjadi momok bagi pengguna sistem operasi Windows. Windows masih merupakan sistem operasi yang menguasai pasaran desktop, baik yang digunakan secara legal maupun ilegal. Masuknya virus-virus lokal lebih diperparah dengan kurang update-nya anti-virus dan kurangnya pengetahuan tentang core (baca:dasar) Windows itu sendiri. Namun bisakah kita meminimalisir peluang terinfeksinya komputer kita dengan virus-virus ini tanpa menggunakan anti-virus?
Download artikel lengkap

Read More..
Template by : kendhin x-template.blogspot.com